Kamis, 04 September 2014

DAMPAK BURUK TAYANGAN MANCING

Pagi ini seorang teman menanyakan operator mancing di Raja Ampat untuk tamunya. Kemudian teman yang lain bertanya bukankah di raja ampat daerah konservasi dan dilarang memancing. Hal ini diiyakan oleh teman yang pertama. Beliau juga mengeluh bahwa tamu yang akan kesana itu adalah pemancing lama yang masih old school banget."Buat dia mancing itu ya naikin ikan. Gak ada tuh yang namanya release, berapa sih yang diambil pemancing dibanding garong pukat, excuse-nya selalu begitu..." keluh teman yang pertama.

Effek tayangan mancing yang dishoot pada lokasi-lokasi konservasi membuat orang-orang berduit namun "tidak memiliki otak" dengan mudahnya merusak daerah konservasi tersebut.

Rusaknya terumbu karang bukan hanya akibat ikan-ikannya diambil, tapi juga karena gesekan atau ketiban jangkar (ini yang fatal dan sering), polusi (oli, bensin bocor, sampah) dll. Terumbu karang yang butuh puluhan hingga ratusan tahun, akan rusak dalam sekejab. Apalagi semakin banyaknya orang-orang berduit namun "tak punya otak" yang terinspirasi oleh tayangan-tayangan mancing yang diambil pada daerah-daerah konservasi.

Semoga tulisan ini bisa menyadarkan pihak2 yang berkepentingan terhadap pelestarian lingkungan untuk meredam napsu yang dapat merusak lingkungan.
#lirik_rumah_produksi_tayangan_mancing

Selasa, 20 Mei 2014

JEREMY WADE "RIVER MONSTERS" AKAN HADIR DI JAKARTA

Discovery Channel River Monsters Live in Asia ini akan digelar di Kota Kasablanka, Food Society Atrium pada hari Kamis (22/5), pukul 18.00-20.00 WIB. Event ini gratis untuk umum. Selain itu sahabat mancing juga bisa ikutan menjadi salah seorang dari 125 subscribers televisi berbayar yang mendapatkan goodie bag dari Discovery Channel ketika menghadiri acara ini. Caranya daftarkan diri kamu secara online pada: http://www.discoverychannelasia.com/more/events/river-monsters-live-in-asia/jakarta/


River Monsters Live in Jakarta
River Mosters Live in Jakarta


Jumat, 09 Mei 2014

EVENT: INDONESIA FISHING TACKLE EXHIBITION 2014

Indonesia Fishing Tackle Exhibition 2014 kembali digelar mulai tanggal 09 hingga 11 Mei 2014 yang berlokasi di Mall Pluit Junction. Sahabat mancing yang ingin melengkapi peralatan mancingnya jangan lupa mampir, karena banyak hadiahnya, ada gamenya, diikuti toko-toko pancing terkemuka.

INDONESIA FISHING TACKLE EXHIBITION 2014
INDONESIA FISHING TACKLE EXHIBITION 2014

Di latarbelakang terlihat peserta Indonesia Fishing Tackle Exhibition 2014
Di latarbelakang terlihat peserta Indonesia Fishing Tackle Exhibition 2014

Pengunjung Indonesia Fishing Tackle Exhibition 2014 sedang berpatisipasi dalam game yang diselenggarakan panitia
Pengunjung Indonesia Fishing Tackle Exhibition 2014 sedang berpatisipasi dalam game yang diselenggarakan panitia
Sumber: FB Pengurus Pusat Formasi

Rabu, 07 Mei 2014

PEMANCING ATAU NELAYAN?

Pertumbuhan olahraga mancing ditanah air belakangan ini terlihat sangat pesat. Beberapa stasiun TV swasta rutin menayangkan tayangan tentang mancing tiap minggunya. Majalah dan tabloid bertema mancing pun banyak bermunculan.  Sementara itu di dunia maya bermunculan forum-forum, group-group facebook serta blog-blog tentang mancing (termasuk blog mancinggembira ini hehehe). Hal ini seharusnya dapat memberi edukasi kepada masyarakat tentang olahraga mancing dan keseimbangan alam.

Penulis tidak memungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat dan lingkungan. Disatu sisi teknologi informasi membatu para pemancing untuk saling mengenal dan berbagi teknik mancing serta penjualan alat pancing. Namun disisi lain kemajuan teknologi informasi membawa dampak buruk bagi ekosistem. 

Penulis merasa sedih melihat tayangan-tayangan mancing di TV swasta tanah air yang hanya mengedepankan hasil tangkapan bukan passion dari olahraga mancing ini yang ramah dengan alam. Sangat berbeda dengan film-film mancing produksi mancanegara yang kerap memperlihatkan selain proses fight dengan ikan juga CnR (Catch and Release) juga cara menghandle ikan tangkapan dengan baik. Selain itu kalau kita perhatikan di group-group mancing yang ada di facebook, atau tulisan-tulisan tentang mancing yang ada di forum-forum maupun di blog-blog (termasuk blog ini hehehe), banyak menayangkan foto-foto hasil tangkapan yang dijejer sedemikian rupa seperti dipelelangan ikan. Kadang saya bertanya ini foto pemancing atau nelayan yah? 

Beberapa hari lalu ada seorang teman memposting liputan mancing. Lalu timbul pertanyaan dimana sisi edukasi dari tayangan ini? Tidak ada proses CnR, cara menghandle ikan pun kasar. Sebagai media edukasi tayangan ini pasti akan menjadi referensi bagi masyarakat luas bahwa mancing itu sebatas itu, tidak perlu memikirkan keseimbangan ekosistem. Sekian juta pemancing pemula dan senior menonton tayangan ini pasti galau untuk segera melampiaskan hasratnya untuk segera memancing seperti pada tayangan tersebut. Pada akhirnya pelan-pelan dan pasti species ikan asli Indonesia akan punah dari sungai-sungai tanah air, mungkin anak cucu kita tidak akan bisa menikmati mancing disungai lagi dan mereka hanya mengenal species ikan-ikan tersebut dari film dan gambar saja.

Akhir kata, jika anda pemancing, jadilah pemancing sejati yang mancing bukan karena urusan perut, jangan jadi nelayan yang mancing karena urusan perut.